Pondok Pesantren ALMATERA (Al-Mumin Muhammadiyah Tembarak)

SMK ALMATERA PERLUAS WAWASAN PENGETAHUAN DENGAN OUTING CLASS

TEMANGGUNG – Rabu-Kamis, 18/19 Oktober 2023. SMK GRAFIKA ALMATERA adakan kegiatan outing class ke 3 tempat. Yaitu Diva Advertising (santriwati), Ardana Grafika (Santriwan) dan Situs Liyangan Purbasari. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh santri SMK Grafika ALMATERA.

Kegiatan Outing class merupakan kegiatan yang diagendakan setiap semesternya. Bertujuan untuk menambah semangat belajar, menciptakan suasana belajar yang baru, serta menambah wawasan ilmu pengetahuan santri. Kegiatan outing class kali ini tidak hanya sekedar kunjungan saja, akan tetapi santri belajar dan observasi langsung pada tempat yang dituju.

Diva Advertising dan Ardana Grafika menjadi media pendukung dalam mata pelajaran kejuruan. Sedangkan Situs Liyangan Purbasari sebagai media pendukung mata pelajaran Sejarah. Manager Diva Advertising adalah alumni SMK GRAFIKA ALMATERA tahun 2007 (angkatan pertama). Wah keren ya…lulusan SMK bisa jadi manager

Belajar Sejarah itu menyenangkan, tetapi tidak semua santri menyukai Sejarah. Sehingga ketika materi sejarah disampaikan, terkadang ada beberapa santri yang tidak mendengarkan bahkan ada yang tidur. Hayoo siapa yang kalua Pelajaran Sejarah tidur ?

Dalam menyikapi hal ini, guru Sejarah SMK GRAFIKA ALMATERA mengajak seluruh santri SMK GRAFIKA ALMATERA belajar Sejarah di luar kelas. Salah satunya dengan mengunjungi tempat bersejarah di Temanggung yaitu Situs Liyangan Purbasari.

Situs Liyangan adalah Kawasan pemukiman yang mancakup sisa – sias bangunan (candi, rumah), jalan, sawah/ladang, serta berbagai artefak yang berlokasi di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Ngadirejo, Temanggung. Penggalian arkeologi dilakukan setelah kegiatan penambangan pasir di tapak tersebut melaporkan penemuan struktur bangunan. Penemuan pertama berupa talud, yoni, arca dan batu-batu candi.

Penemuan selanjutnya adalah sebuah bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan diatasnya terdapat sebuah yoni yang unik (memiliki tiga lubang). Penelitian dan penggalian lebih lanjut dilakukan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 2010 dan 2011, yang menyimpulkan bahwa situs tersebut bukan merupakan candi besar, tetapi sebuah perdusunan dari masa Mataram Kuno. Situs Liyangan memiliki kekhasan yang tidak ditemukan pada situs temuan lainnya dari masa Hindu di Jawa yaitu ditemukan sisa-sisa kayu dan bijian serealia (gabah) yang hangus.

Ternyata di Temanggung juga ada candi loh teman – teman. Belajar sambal observasi langsung itu menyenangkan dan tidak membosankan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *