Pondok Pesantren ALMATERA (Al-Mumin Muhammadiyah Tembarak)

REMAJA TANPA ZINA

TEMANGGUNG –  Haii sobat literasi…. Kali ini, admin mau spill salah satu artikel yang di terbitkan LENTERA BULETIN MTs ALMATERA Edisi 01. “Remaja Tanpa Zina” merupakan artikel yang ditulis oleh Putri Enjang (santri ALMATERA). Mau tau artikelnya ??? Yukk jangan skip dan luangkan waktu untuk bacaa…

Tidak ada orang di dunia ini yang tidak mengenal kata “REMAJA”, karena semua orang pasti akan atau bahkan sudah melewati masa remaja. Menurut Islam, remaja dapat diartikan sebagai masa perkembangan dari anak-anak menuju dewasa dan sudah dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta yang baik dan yang buruk. Sedangkan menurut saya sendiri, remaja adalah masa dimana kita ingin diperhatikan dan masa dimana kita mulai mencari jati diri kita sendiri. Serta masa dimana mereka mudah insecure, emosian, dan memberontak. Dikutip dari sebuah buku yang berjudul “Seorang Psikolog Keagamaan” karya Dr. Zakiyah Darajat, beliau mengatakan “Yang dimaksud dengan remaja adalah kemampuan seseorang untuk mengerti hal – hal yang abstrak dan baru sempurna ketika seseorang berumur kurang lebih 12 tahun. Sedangkan kesanggupan untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta yang ada. Kira – kira mulai berumur 14 tahun. Karena diusia inilah remaja sering kali menolak hal – hal yang menurutnya kurang masuk akal dan kadangkala menyebabkan mereka menolak apa yang diterimanya…” (Daradjat, 1997:111)

Sedangkan arti remaja menurut Dr. HM. Zainuddin, seorang dosen Universitas Islam Negeri Magelang, menjelaskan dalam artikelnya yang berjudul “Islam dan Masalah Remaja”, menjelaskan “Remaja adalah orang yang menginjak aqil baligh yang memasuki kategori mukallaf, yaitu orang yang sudah mendapat beban kewajiban melakukan syariat. Indikasinya biasanya ditandai dengan menstruasi (wanita) dan mimpi indah (erotic dream) bagi laki-laki. Periode remaja juga disebut sebagai periode Srurm und Drang (Storm and Stress), yaitu keadaan pancaroba, antara lain menyangkut perilaku seksual dan kriminal yang sering disebut dengan kenakalan remaja (juvenile delincuency).”

Ada beberapa hal yang sulit dihindari oleh remaja, salah satunya adalah PACARAN. Berpacaran merupakan salah satu perbuatan zina, baik itu zina mata, hati, pikiran, lida atau perkataan. Berpacaran dapat menjerumuskan kita kepada hal – hal yang buruk seperti zina, mabuk-mabukan, membolos, dan lain sebagainya. Salah satu ustadz di madrasah saya, Ustadz Muhtadi mengatakan “Menurut agama, zina adalah memasukkan alat kelamin laki – laki kedalam alat kelamin perempuan (persetubuhan) yang masih haram atau diluar pernikahan yang sah.”

Akhir – akhir ini, banyak sekali remaja yang tidak dapat menghindari perbuatan tersebut. Akan tetapi ada juga remaja yang menjaga diri mereka dari perbuatan zina. Hal ini terjadi karena mereka menanamkan pada diri mereka habits yang baik. Apakah kalian tau apa yang dimaksud dengan HABITS…?

HABITS adalah penentu nilai pribadi kita. Dapat diartikan juga dengan pembentukan kepribadian kita dimata orang lain, yang membuat kita berharga di hadapan orang lain. Seseorang yang memiliki habits baik, dapat dipastikan akan lebih berhasil dalam kehidupannya daripada orang yang memiliki sedikit habit baik. Habitslah yang menentukan berhasil atau tidaknya diri kita dalam hidup ini.

HOW to MASTER YOUR HABITS merupakan buku karangan Ustadz Felix Siauw menjelaskan “Semua yang terjadi atau kita lakukan sekarang adalah hasil dari habits kita dimasa lalu. Habits ibarat autopilot dalam diri manusia yang menentukan bagaimana dia merespon terhadap suatu kondisi tertentu atau pembiasaan respon dalam kondisi tertentu. Baik respon itu berupa pemikiran, perasaan atau perbuatan. Tidak ada proses yang instan dalam membentuk habits. Kuncinya adalah Repetisi atau pergaulan dan membutuhkan waktu. Otak manusia memiliki 1.000.000.000.000 sel syaraf otak. Setiap aktivitas baru atau pengalaman baru, maka sel saraf itu akan saling terhubung satu sama lain.

Untuk menjadi remaja tanpa zina, kita harus mengubah habits kita dengan habits – habits yang baik. Mereka akan lebih memilih untuk memperdalam ilmu agama daripada mengikuti kebiasaan teman-teman mereka yang tidak paham dengan agama. INGATLAH !!! Indonesia membutuhkan para remaja yang baik untuk menjadi pemimpin bagi rakyatnya kelak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :

  1. Memperdalam ilmu agama Islam
  2. Mengurangi interaksi dengan lawan jenis
  3. Bergaul dengan orang – orang baik seperti para ulama atau orang yang paham ilmu agama
  4. Lebih mendekatkan diri kepada Allah
  5. TIDAK BERPACARAN

Nah… begitu teman – teman…

Ada yang punya pendapat lain ? atau bahkan punya pandangan lain tentang remaja tanpa zina ?

Boleh komen di kolom komentar ya guys

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *