Pondok Pesantren ALMATERA (Al-Mumin Muhammadiyah Tembarak)

Belajar menjadi guru lewat Micro Teaching

MTs Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak menggandeng MI Muhammadiyah Purwodadi Tembarak dalam mengembangkan kualitas pembelajaran peserta didik dan persiapan Pelatihan Da’wah Lapangan (PDL) berupa kegiatan micro teaching.

Micro Teaching ini sudah berjalan selama tiga kali mulai dari tahun pelajaran 2014/2015 s/d 2016/2017. Semua peserta micro teaching ini berasal dari MTs Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak kelas IX baik putra maupun putri. Mereka semua mengajar di MI Muhammadiyah Purwodadi Tembarak dari kelas I s/d kelas VI.

Kegiatan ini juga merupakan persiapan dan latihan sebelum dilaksanakannya program Pelatihan Da’wah Lapangan (PDL) yang diselenggarakan setiap liburan akhir semester gasal. Micro teaching ini merupakan salah satu program unggulan yang ditawarkan oleh MTs Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak kepada masyarakat untuk membekali para peserta didiknya untuk menjadi pribadi yang siap sedia berdakwah dan berjuang.

Micro teaching tahun pelajaran 2016/2017 diselenggarakan mulai hari Senin, 06 November 2016 s/d 28 November 2016, dengan jumlah peserta micro teaching sebanyak 63 anak. Terdiri dari 31 putra dan 32 putri, terbagi dalam 9 kelompok, 4 kelompok putra dan 5 kelompok putri. Masing-masing kelompok mendapatkan jatah satu hari untuk mengajar di MI Muhammadiyah Purwodadi Tembarak.

Bagian menarik dari micro teaching tahun pelajaran 2016/2017 terletak pada materi yang disampaikan kepada anak-anak MI. Tahun-tahun sebelumnya materi yan disampaikan berupa Bahasa Arab, Tajwid dan Kemuhammadiyahan, maka untuk tahun ini materi yang disampaikan menyesuaikan dengan materi ajar yang ada di MI.

Inilah yang menjadi tantangan besar bagi peserta micro teaching untuk bisa menyampaikan materi-materi umum seperti Matematika, Bahasa Inggris, IPA  dan Bahasa Indonesia.

kami jadi belajar dulu sebelum masuk kelas, dan perasaannya deg-degan karena harus mengajar matematika, padahal saya sendiri belum begitu paham dengan materi Matematika kalau di kelas” ungkap Farros Naji Muhana, salah satu peserta micro teaching.

 

By : M. Thoriqul Oela

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *